Kamis, 23 Desember 2010

FAKTOR GENETIK DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana atas izin dan kesempatanNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas suci ini dengan baik dan saksama, karya ilmiah yang berjudul “ Faktor Genetik dan Faktor lingkungan Yang mempengaruhi Foto Sintesis “ merupakan sebuah teori yang diasukan oleh dosen kepada kami, namun dengan metode yang cesth keilmiahan  ini saya sebagai penulis juga dapat berproses dalam dunia sainc, dan dengan hal ini saya juga dapat melati untuk  mengetahui dan mengembangkan privasi-privasi pikiran saya.
Teori ini juga merupakan bagian penting dalam program studi, jadi selayaknya dijadikan sebagaibahan ilusioner dan kajian ilmiah agar dapat bermanfaat bagi saya. Dan mungkn ulasan teori ini belum dapat sempurna sesuai dengan yang aslinya, namun itu saya sebag penulis mohon maaf atas kesalahan perupa tulisan dan kata-katanya. Dan apa bla pembaca dapat menemukan kesalahan mohon diberisaran dan keritikan dalam hal untuk membangunaar karyah ini dapat bermanfat bagi kita dan generasi selanjutnya.
Ucapan terimakasi yang takterhingga kepada Bapak Dosesn Pengasu, muda-mudahan ilmu yang bapak berikan punya makna yang sangat besar bagi kami, dan hanya Tuhan Yang Maha Besarlah yang dapat membalas budi bakti bapak. Dan semoga bapak Di rihdai di sisi Allah SWT Tuhan semesta alam.












DAFTAR ISI
Halaman judul……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..ii
Daftar Isi……………………………………………………………………….………...iii
BAB    I           PENDAHULUAN…………………..…………………………..………1
I.I    Latar belakang………………………………………………………1
I.2    Tujuan…………………………………………1
BAB    II         PMBAHASAN…………………………………2
            2.1       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Foto Sintesis………………5
                        A.  FAKTOR GENETIKA………………………………………………………5
                        1. Konsentrasi Air………………………………………………….5
                        2. Ketersediaan CO2…………………………………………………5
                        3. 3. Pengaruh Cahaya……………………………………………………….6
                        B. FAKTOR LINGKUNGAN………………………..7
                        a.  Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan………………………….7
                        b.  Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara……………………….7
                        c.  Faktor Cahaya Matahari…………………………………..7
                        d.  Faktor Hormon………………………………………………….7
BAB    III.       PENUTUP………………………………..…….8
                        3.1       Kesimpulan…………………………….…….…8
                        3.2       Saran……………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………….…………………viiii


BAB    I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
            Latarbelakan penulisan, dalam hal ini yang melatarbelakani penulis dalam membuat karyah ilmiah ini adalah bersifat diskriptif dan informatik dimana, teori yanh penulis rangkum ini melalui media elektronik dan system web site.
1.2              Tujuan Penulisan
            Uraian materi factor genetic dan factor lingkungan ini bertujuan untuk memotivkan para maha siswa dan maha siswi agar dapat megetahui dan menaplikasikan ilmu ini dengan baik, dan tujua penulisan ini merupakan sebua momem untuk merefleks teori kualitatif ilmiah, agar menjadi desains dalam dunia global sa’at-sa’at ini. Dan tujuan ini pula bernia untuk membangun maha siswa-maha siswi di bumi darussala ambon menjadi maha siswa yang berbakat dan berkualitas












BAB  II
PEMBAHASAN
A.   FAKTOR GENETIKA
            Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan. Untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut ini.
            Tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan C-3, C-4 dan CAM. Perbedaan akan mempengaruhi kemampuan atau evusiensi tumbuhan dalam mensintesia karbohodrat. Perbedaan antara spesies tumbuhan C-4 secara umum mempunyai laju fotosintesis yang tertinggi, sementara tumbuhan CAM memilki laju foto sintesis Yang terendah. Tumbuhan C-3 berada diantara ke dua ekstrim tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena sistem kanopi pohon dan semak. Dimana banyak daun yang saling menutupi sehingga eintensitas cahaya yang diterima oleh daun-daun yang ternaungi akan lebih rendah. Organ-organ penampung yang berfungsi sebagai lingbung (sink).
            Tumbuhan dengan laju foto sintesis yang tinggi, juga menunjukan jalu trans likadsi yang tinggi pula. Jadi trans lokasi foto sintak yang cepat akan memacu laju fiksasi CO2, sementara akumulasi foto sintat pada daun akan menghambat laju foto sintesis. Mekanisme hambata laju foto sintesis karena terjadi akumulasi foto sintat pada daun belum jelas.
2.FAKTOR LINGKUNGAN
1. Ketersediaan air
Untuk tumbuhan tingkat tinggi, agaknya laju foto sintesi paling dibatasi oleh ketersediaan air. Secara sederhana hal ini dapat dilihat bahwa gurun merupakan ekosistem yang tidak produktif, sebaliknya hutan hujan trop[is merupakan ekosistem yang sangat produktif kekurangan air dapa menghambat laju foto sintesis terutama karena mempengaruhi terhadap turguditas sel penjaga stomata. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
2.Ketersediaan CO2.
CO2 merupakan bahan baku sintesis karbohidrat. Kekurangan CO2 tentu akan menyebabkan penurunan laju foto sintesis. Akan tetapi CO2 tersedia dalam jumlah yang besar di udara. Yakni sekitar 335 ppm.
Perbedaan titk kompensasi CO2 untuk tumbuhan C-3 dan C-4 secara gramatis dapat ditunjukan dengan menempatkan kedua jenis tumbuhan tersebut didalam sungku udara tetapi tembus cahaya. Kedua tumbuhan ini tidak ditanam pada media tanah untuk menghindaripenambahan CO2 oleh mikro bia tanah. Karena tertutup maka kedua tumbuhan ini akan menggunakan CO2 yagn ada sampai tercapai titik kompensasi CO2 untuk tumbuhan C-3. Ketersediaan CO2 dapat menjadi faktor pembatas hanya pada kondisi tertentu misalnya didalam rumah kaca yang tertutup rapat )9 pada musim dingin didaerah uyang memiliki empat musim ) atau pada kondisi udara yang sangat tenang, tidak ada angin sehingga CO2  hanya bergerak secara divusi molekuler.
3. Pengaruh Cahaya
Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi anabolek foto sintesis jelas kan mempengaruhi terhadap laju foto sintesis tersebyut . Secara umum, fiksasi CO2 maksimum terjadi sekitar tengah hari yankni pada saat intensitas cahaya mencapai puncaknya. Cahaya mempengaruhi foto dsintesis secara kuantitatif, pertama harus di telaa beberapa bangak energi cahaya yang di sediakan oleh matahari. Pada batas atas atmosver pada jarak bumi – matahari rata-rata, total radiasi matahari (termasuk cahaya infra mera dan ultrafiolet).
Pada intensuitas cahaya yang sangat rendah hasilan CO2 dari proses respirasi dapat melampaui jumlah CO2 yang diviksasi melalui foto sintesis. Intensitas cahaya pada saat laju fiksasi CO2 ( foto sintesis ) setara dengan laju pembebasan CO2 (resperasi ) disebut sebagai titik kompensasi cahaya. Intensitas cahaya pada saat titik kompensasi cahaya tercapai adalah beragam antara species tumbuhan dan dipengaruhu oleh intentsitas cahaya yang bisa diterima oleh tumbuhan tersebut selama masa pertumbuhannya, suhu pada saat pengukurannra, dan konsentrasi CO2 udara.
B.     FAKTOR LINGKUNGAN
            Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.[1] Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.[1] Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.[1] Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.[1] Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.[1] Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri



Faktor yang mempengaruhi foto sintesis pada lingkungan adalah diantaranya :
 1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. Mengenai hormon tanaman akan dijelaskan pada artikel lain yang dapat dicari melalui fitur pencarian di sebalan kiri situs organisasi.org ini.












DAFTAR PUSTAKA





http://lordbroken.wordpress.com/2010/04/14/penanganan-limbah-biohidrogen/

1 komentar: